Pages

Banner 468 x 60px

 

Minggu, 19 Februari 2012

Impian kelompok peternak belut

0 komentar
Tak ada yang salah bila kita bicara tentang keinginan, semua manusia pasti mempunyai,,,,,,? yang jadi masalah bagaimana cara mewujudkannya, mungkin hal yang sulit bisa di lakukan dengan cara mencoba, begitu juga dengan keinginan memelihara belut, tidak semua orang bisa menernaknya,,,,,termasuk didaerahku sendiri, yang banyak sebagai pencari belut di malam hari,,,?padahal hewan yang satu ini bisa untuk di ternakkan, yang jadi masalah ketidak tahuan untuk membudidayakannya, padahal hewan ini mempunyai nilai ekonomis yang besar,,,,? pertanyaannya, siapa seharusnya mengajari mereka, sedangkan mereka sendiri tidak tahu harus belajar dimana,,,,,,?jika tahupun merek` tentunya tidak mungkin bisa mengikutinya, karena letaknya yang jauh, dan membutuhkan biaya yang lumayan,,,,?itulah ironi kehidupan di daerahku, keinginan yang besar untuk mengubah kehidupan yang lebih baik terganjal akan ketidak tahuan dan biaya,,,,?kalau begini harus mengadu kesiapa,,,intansi yang mana yang mau membantu, semoga keinginan ini bisa terdengar oleh instansi yang bertanggung jawab dalam membina kesejahteraan rakyat,,,,? sabar lah teman , sabar para pencari belut, suatu saat waktu itu akan sampai juga,?????catatan untuk desaku, KESAMBIRAMPAK KAPONGAN SITUBONDO
Read more...

Rabu, 11 Januari 2012

KOPI ORGANIK YANG TERSEMBUNYI

0 komentar
Kayumas adalah sebuah desa yang terletak di daerah dataran tinggi di kota Situbondo, tepatnya 40 km dari kota Situbondo, banyak yang tidak tahu daerah ini ternyata menyimpan potensi alam yang sangat besar, khususnya untuk produk perkebunan yaitu kopi jenis Arabika, tidak main – main kopi yang dihasilkan adalah kopi berstandart eksport, yang lebih mencengangkan lagi produk ini telah tersertifikasi sebagai kopi organik, dan pengakuannya dari lembaga sertifikasi internasional. Sayangnya keberadaan potensi ini tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh daerah situbondo sendiri, padahal perkebunan kopi organik di jawa satu satunya hanya ada di kayumas. Akses jalan yang kurang bagus bahkan bisa dikategorikan jelek menemani untuk mencapai lokasi perkebunan ini, kebun inipun bukan milik PTPN, tapi murni milik petani, berkat bimbingan dari pihak perusahaan eksportir kopi PT INDOKOM CITRA PERSADA yang telah membina dari segi kualitas kopi dan standart sertifikasi, akhirnya petani kopi kayumas bisa mendapatkan sertifikat organik, Cuma sangat disayangkan sekali  pembinaan dari dinas terkait terkesan kurang serius, terutama masalah peningkatan hasil produksi
Read more...

Rabu, 04 Januari 2012

Membudidayakan Kascing

3 komentar

Resep Pembuatan Kascing Dari Segi Ilmu Tanah


Kascing… ini bukan jenis makanan lezat yang diidam2kan oleh manusia. Tapi jenis makan lezat yang di butuhkan oleh tanah untuk meningkatkan kesuburannya. Kascing merupakan kepanjangan dari kata “beKAS caCING” yang bisa diartikan juga sebagai kotoran cacing. Dalam bahasa inggris tulisannyapun mirip yaitu Katscing, kalo sumber katanya ga ngerti klo yang ini ;) .

Kascing merupakan salah satu jenis pupuk organik yang saat ini dah sering dipakai oleh petani dan mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi, karena pupuk organik kascing merupakan salah satu pupuk organik yang cukup lengkap kandungan unsur haranya. Mungkin lain kali aja saya ceritain lebih lengkap tentang manfaat dan kegunaan kascing.

Seperti judul tulisan, saya akan coba memberi resep cara pembuatan kascing dari segi Ilmu Tanah, karena saya sendiri blum begitu tau dari bidang2 yg lain. Resep Ini di Buat Oleh Ibu Dr. Ir. Ni Luh Kartini, M.S. yang merupakan dosen di Jurusan Tanah Unud. Menurut beliau tahap-tahap dalam pebutan kascing ini adalah pembuatan medium, persiapan benih, penebaran benih, pemeliharaan dan penen. Sedangkan bahannya adalah limbah dalam hal ini adalah limbah rumah potong hewan (RPH).

Pembuatan medium; medium yang dipakai untuk tempat hdup cacing sebaiknya merupakan kompos setengah matang, oleh karena itu limbah RPH sebaiknya di komposkan dulu selama 15 hari. Selanjutnya di atur dalam bentuk bedengan dengan Panjang sekitar 5m, lebar 1m dan tinggi 20cm.

Pemeilihan dan penebaran benih; cacing yang digunakan harus sehat donk dengan ciri panjang 7-15 cm, diamater 4-6 mm dan warna kemerah-merahan hingga ungu tua. Selanjutnya ditebar secara merata. Nah bila cacingnya gelisah (cieee… gelisah ;) ) maka mediumnya ga cocok, klo caingnya aktif dan langsung masuk, menandakan medianya cocok.

Pemeliharaan; pertama itu kasih cacingnya makan, itu penting biar cacingnya ga mati, makanannya sama seperti medium dan dihaluskan (diblender) dengan perbandingan pakan dan air adalah 1:1. hal ini berfungsi untuk menjaga kelembaban medium serta di aduk tiap 3 hari agar aerasinya juga terjaga. Ngaduknya jangan pakai sekop, tapi garpu yg sebesar sekop. Ada hal yg penting yg harus di ingat, cacing memakan makanan seberat badannya sendiri tiap hari. Jadi pemberian makanan tiap hari harus sebanyak berat cacing yg ditebar.

Panen; sebelum panen ada baiknya mengetahui ciri2 kascing yang siap panen. Menurut pengalaman Bu Kartini kascing yang siap panen itu mempunyai warna kehitam2an dan serpihan2an yang lembut. Untuk memisahkan cacing dan kascing, kita tipu cacingnya dengan lampu, cacingkan sangat sensitif terhadap cahaya. Caranya dengan menumpuk media seperti piramida dan lampu disinarkan di puncak piramida. Nanti cacingnya akan menuju tempat yang gelap, dan dipisahin dah. Goblok ya cacing itu, mau aja digituin ;) .

Oh iya, sebelum dilakuakn hal2 diatas ada baiknya pemilihan tempat pembuatan kascing merupakan tempat yang mudah diawasi dan tidak terkena sinar matahari secara langsung seperti di bawah pohon rindang, di samping rumah atau di buatkan rumah2an khusus sehingga tidak meneruskan matahari dan tidak menyimpan panas.

OK, selamat mencoba. Ingat, ini resep dr segi Ilmu Tanah. Klo masih kurang jelas tanyain aja disini, mudah2an bisa dijawab.

Sumber:
Kartini, Ni Luh. 2000. Diktat Pertanian Organik. Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Denpasar.
Tafia, Arik. 1999. Penggunaan Kascing (Kotoran Cacing) Sebagai Pupuk Organik Dan Peranannya Bagi Tanaman. Karya Tulis Ilmiah Yang di Lombakan Dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Ilmu Tanah Indonesia (PILMITANAS) 1999, Forum Komunikasi Himpunan Mahasisawa Ilmu Tanah Indonesia (FOKUSHIMITI). Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Denpasar.
As-syakur, Abd. Rahman. 2003. Pemanfaatan Limbah Padat Rumah Potong Hewan Untuk Pembuatan Pupuk Organik Kascing dan Manfaatnya dalam Meningatkan Kualitas Tanah. Karya Tulis Ilmiah Yang di Lombakan Dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Forum Komunikasi Himpunan Mahasisawa Ilmu Tanah Indonesia (FOKUSHIMITI). Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Denpasar.
Pranala di Blog ini:
Read more...

Menuju Pertanian Organik

1 komentar
            Sudah saatnya masyarakat mulai menyadari akan pentingnya kesehatan, benyaknya angka penambahan orang sakit memaksa masyarakat harus berfikir apa penyebab dari adanya penyakit itu sendiri....?
           Hal yang sangat nyata terlihat adalah metode pertanian praktis yaitu penggunaan bahan kimia yang telah melebihi ambang batas pemakaian, yang secara tidak langsung telah meracuni hasil pertanian itu sendiri,,,,.
mungkin banyak yang tidak tahu terutama masyarakat awam, akan bahaya hasil pertanian dari penggunaan pola bertani yang tidak sehat akan menyebabkan kerugian kepada konsumen itu sendiri,,,,,!
 dengan adanya blog ini, saya mengajak ke para petani indonesia, marilah kita ikut menjaga kesehatan masyarakat dengan melalui Pertanian Organikkkkkk,,
Read more...